Kamis, 11 Juli 2013

MILIH / MENENTUKAN BENIH PADI DI SEMENDE

Padi ditanam di sawah sebagai tanaman pokok di SEMENDE. Pada saat padi siap di panen, petani padi menyiapkan untuk pembibitan berikutnya, dengan cara memilih buah padi yang dianggap bagus dan lebih dahulu masak. buah padi yang dianggap bagus untuk bibit diketam/tuai lalu dikumpulkan segenggam tangkainya yg masih berisi padi, kemudian di ikat. seikat atau segenggam ini disebut SELANGGUM TUAI,  sebidang sawah biasanya memerlukan bibit berbeda-beda ada yang 40 langgum tuai, ada 45 langgum tuai dan seterusnya sesuai dengan lebar areal sawah masing-masing..
setelah padi dipilih untuk bibit dan ikat segenggam-segenggam atau perlanggum tuai, maka dalam bentuk ikatan LANGGUM TUAI di jemur sinar matahari sampai kering. setelah di anggap kering lalu di ikat menjadi ikatan besar. biasanya satu ikat besar terdiri dari 10 ikat kecil/genggam/Langgum tuai. seikat besar ini petani menyebutnya SELANGGUM. Sehingga sebidang sawah bisa membuat bibit 4 s/d 6 LANGGUM. Gsbungan dari semua LANGGUM itu disebut LANGGUMAN. Langguman ini lalu di gantung di tempat yang aman dari gangguan tikus, burung atau hama lainnya. biasanya disimpan di TENGKIANG/LADUNG/ lumbung penyimpanan padi.
Kegiatan ini berlangsung setiap tahun untuk mempertahankan bibit. sehingga petani di SEMENDE  tidak pernah membeli benih padi untuk bibit, karena mereka masing-masing membuat bibit sendiri. bahkan termasuk suatu kekurangan/aib, jika kurang benih.
Nah, proses pembuatan benih ini di masyarakat Petani Semende di sebut MILIH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar